You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
KI DKI Bahas Coaching Clinic dan Penerapan Zona Informatif Badan Publik
.
photo Istimewa - Beritajakarta.id

KI DKI Bahas Coaching Clinic dan Penerapan Zona Informatif Badan Publik

Komisi Informasi (KI) Provinsi DKI Jakarta menggelar Focus Group Discussion (FGD) mengangkat tema, ‘Finalisasi Menuju Launching KIP Coaching Clinic dan Penerapan Zona Informatif bagi Badan Publik’.

"Coaching clinic menjadi treatment,"

Ketua KI DKI Jakarta, Harry Ara Hutabarat mengatakan, FGD digelar bertujuan mematangkan pelaksanaan dua agenda terobosan yakni coaching clinic dan penerapan zona informatif badan publik.

"Coaching clinic menjadi treatment bagi badan publik yang berpredikat kurang dan tidak informatif dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi (e-Monev)," ujar Harry Ara Hutabarat, Kamis (13/2).

KI DKI dan BPS Perkuat Sinergi Keterbukaan Informasi Publik

Ia berharap, FGD ini dapat memberikan beberapa masukan penting dan bermanfaat dalam upaya melaksanakan coaching clinic.

“Kami berharap masukan dari narasumber di bidangnya agar coaching clinic ini dapat dlaksanakan secara efektif dan bermanfaat bagi badan publik,” tuturnya.

Menurutnya, penerapan zona informatif bagi badan publik pun menjadi terobosan yang tidak kalah penting. Badan publik yang meraih predikat informatif diwajibkan memasang spanduk bertuliskan ‘Zona Informatif’ di kantornya.

Sementara, narasumber diskusi yakni Guru Besar Ilmu Komunikasi FISIP UI, Ibnu Hamad menyambut baik kedua terobosan KI DKI Jakarta.

Ia menuturkan, tiga hal yang disiapkan untuk melaksanakan coaching clinic yakni strategi komunikasi yang digunakan, product knowledge, serta memahami tipologi badan publik.

“Sebagai orang yang akan melakukan coaching clinic, penting untuk menyiapkan secara matang mulai dari strategi komunikasi, tipologi badan publik, serta product knowledge-nya yang meliputi substansi, prosedur, hingga teknis,” jelasnya.

Sementara Dosen Universitas Paramadina, Abdul Rahman Ma’mun menambahkan, coaching clinic semestinya tidak sekadar memperbaiki persoalan teknis layanan informasi, tetapi juga memberikan pemahaman kepada badan publik tentang urgensi penerapan keterbukaan informasi publik serta manfaat bagi badan publik dan masyarakat.

“Dalam coaching clinic, teman-teman juga harus bisa memberikan pemahaman dan kesadaran kepada badan publik tentang betapa pentingnya implementasi keterbukaan informasi publik,” tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Plt Wali Kota Jaktim Tinjau Posko Antitawuran di Batu Ampar

    access_time16-04-2025 remove_red_eye4298 personNurito
  2. DPRD Dukung Jakarta Jadi Kota Perfilman

    access_time14-04-2025 remove_red_eye1842 personFakhrizal Fakhri
  3. Kebakaran di Bawah Kolong Tol Wiyoto Wiyono Berhasil Dipadamkan

    access_time16-04-2025 remove_red_eye1733 personAnita Karyati
  4. Pemprov DKI Pastikan Rekrutmen 1.652 Petugas PPSU Transparan dan Bebas KKN

    access_time15-04-2025 remove_red_eye1644 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Langkah Pemprov Gunakan Truk Sampah Listrik Diapresiasi

    access_time14-04-2025 remove_red_eye1619 personFakhrizal Fakhri

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik